Regulator California Mengambil Tindakan Terhadap Skema Crypto Ponzi Diduga Berbasis AI
Regulator California, DFPI, mengeluarkan surat perintah penghentian kepada lima perusahaan yang diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam skema crypto Ponzi.
Para perusahaan ini menjanjikan pengembalian investasi yang tinggi dengan bantuan AI, namun tidak terdaftar secara sah dan diduga menipu investor. Artikel ini menjelaskan detail tindakan DFPI dalam memberantas praktik penipuan ini dan memberikan peringatan bagi investor untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset sebelum melakukan investasi.
Departemen Perlindungan dan Inovasi Keuangan California (DFPI) telah mengeluarkan surat perintah penghentian kepada lima perusahaan yang mengambil keuntungan dari hype seputar teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menipu investor yang mudah tertipu.
Menurut regulator, kelima perusahaan ini melanggar hukum sekuritas dengan menawarkan surat berharga yang tidak terdaftar ke publik. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini diduga berbohong pada pelanggan mereka dengan cara menghilangkan informasi, menyelewengkan, atau bahkan mengada-ada mengenai model keuangannya.
Secara khas, kelima perusahaan ini menawarkan investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi, seringkali menjanjikan keuntungan minimal setiap hari. Namun, hal ini justru menjadi bendera merah karena keuntungan pasti pada investasi hampir tidak mungkin dicapai. Selain itu, tingkat pengembalian investasi yang dijanjikan lebih besar dari yang dapat diharapkan bahkan dengan berinvestasi pada peluang blue-chip.Bahkan, menurut juru bicara perusahaan-perusahaan tersebut, hasil yang dijanjikan dapat dicapai dengan bantuan AI.
Menurut Komisioner DFPI Clothilde Hewitt, perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan hype seputar AI untuk menarik investor dan menjerat mereka dalam kesalahan yang berpotensi serius.
"Upaya penegakan hukum hari ini melanjutkan pemberantasan penipuan investor oleh DFPI. Penipu memanfaatkan buzz terbaru seputar kecerdasan buatan untuk menarik investor ke dalam skema palsu. Kami akan terus berusaha melindungi konsumen dan investor California dengan menindak aktor yang tidak jujur ini."
Salah satu perusahaan yang paling terang-terangan ditargetkan oleh DFPI adalah Maxpread Technologies, yang menjanjikan tingkat pengembalian investasi (ROI) minimum sebesar 0,6% per hari. Firma ini tampaknya beroperasi seperti skema Ponzi biasa. Perusahaan ini juga diduga menggunakan representasi CEO fiktif yang dihasilkan oleh AI, meskipun hal ini belum dikonfirmasi.
Berikutnya adalah Harvest Keeper, Visque Capital, dan QuantFund, yang semuanya menawarkan APR (tingkat pengembalian tahunan) antara 1% dan 4,81% yang dijamin. Perusahaan-perusahaan tersebut menyatakan bahwa AI adalah alasan yang memungkinkan mereka menawarkan jaminan ini, berbeda dengan perusahaan lain yang menjanjikan APR yang lebih tinggi.
Perusahaan Terakhir Yang Ditargetkan
Perusahaan terakhir yang ditargetkan oleh regulator adalah Coinbot, yang pada dasarnya hanyalah bot perdagangan kripto - tetapi kali ini, didukung oleh AI. Coinbot menawarkan investor ROI harian minimum sebesar 1,5%, yang diduga diperoleh dari perdagangan yang dilakukan oleh bot. Namun, kenyataannya, perusahaan tersebut hanya membayar investor lama dengan dana yang dikumpulkan dari investor baru.
Buzz seputar AI telah menarik minat banyak investor ritel, korporasi blue-chip yang sudah ada, dan investor ventura (VC). Sampai hype ini mereda, kemungkinan besar kita akan melihat banyak upaya untuk menghasilkan uang dari tren ini, mirip dengan boom shitcoin pada tahun 2017.
Menariknya, salah satu perusahaan yang ditargetkan oleh DFPI diduga menggunakan CEO yang dihasilkan oleh AI. Maxpread Technologies diketahui mengklaim memiliki CEO yang dihasilkan oleh teknologi AI, meskipun masih belum dikonfirmasi kebenarannya. Kemungkinan, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan ini lebih mudah menipu investor.
Perusahaan Apa Saja yang Telah Dihentikan
Perusahaan lainnya, seperti Harvest Keeper, Visque Capital, QuantFund, dan Coinbot juga dihentikan oleh DFPI karena melanggar hukum sekuritas dengan menawarkan surat berharga yang tidak terdaftar dan menipu investor dengan menjanjikan tingkat pengembalian investasi yang tinggi.
Melalui langkah tegas ini, DFPI berharap dapat mengurangi praktik penipuan di kalangan investor crypto dan memastikan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam investasi di California melakukan kegiatan mereka secara transparan dan legal. Selain itu, hal ini juga menjadi peringatan bagi investor untuk selalu berhati-hati dan melakukan riset sebelum melakukan investasi.