Pantun, Puisi Lama yang Masih Eksis dan Populer hingga Kini
Dalam bahasa sehari-hari pastinya kamu sering mendengar tentang pantun bukan? Perihal berpantun ini merupakan salah satu seni berkomunikasi yang unik. Karena, terdapat perpaduan berbagai jenis bahasa yang dijadikan satu.
Seperti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang digabungkan. Lalu, ada juga bahasa gaul, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris yang digabungkan. Berpantun biasanya sering digunakan dalam acara-acara tertentu.
Salah satunya adalah acara pernikahan yang sering digunakan pada adat Melayu. Pada saat berpantun, tentunya tidak boleh sembarangan karena mempunyai aturan tersendiri.
Informasi lebih lengkapnya mengenai puisi lama ini bisa kamu baca pada artikel berikut ini ya!
Definisi Pantun
Berikut ini adalah pengertian pantun baik secara umum, menurut KBBI, maupun menurut para ahli.
1. Definisi Pantun secara Umum
Pantun dapat didefinisikan sebagai karya sastra Indonesia yang mempunyai makna penting, terikat aturan, bersajak a-b-a-b, terdiri atas 4 baris, terdapat rima, mempunyai isi dan sampiran.
2. Definisi Pantun Menurut KBBI
Pantun yaitu salah satu bentuk puisi Melayu Indonesia yang mempunyai sajak a-b-a-b dan mempunyai 4 baris dalam 1 bait.
3. Definisi Pantun Menurut Hidayat
Menurut Hidayat (2010), pantun merupakan bagian dari jenis puisi lama Melayu yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat di tanah air.
4. Definisi Pantun Menurut R.O Winstedt
Pantun adalah rangkaian kata yang mempunyai irama, rima, untuk menggambarkan dendam, kasih sayang, cinta, asmara, rindu, kehangatan penuturnya dengan bahasa yang indah.
5. Definisi Pantun Menurut Abdul Rani
Menurut Abdul Rani (2006), pantun mempunyai 9-10 kata pada tiap barisnya, terdiri atas 4 baris, 2 baris terakhir disebut isi, dan 2 baris pertama disebut sampiran.
Karakteristik dan Kaidah Kebahasaan pada Pantun
Berikut adalah ciri ciri pantun yang wajib kamu ketahui sebelum berpantun.
Dalam setiap barisnya, mempunyai jumlah suku kata sebanyak 8 suku kata hingga 12 suku kata
Baris pertama dan baris kedua yang terdapat pada pantun disebut sebagai sampiran
Baris ketiga dan baris keempat pada pantun ini disebut dengan isi
Mempunyai rima yang bersajak a-b-a-b
Mempunyai 4 buah baris yang terdiri atas 2 buah baris sampiran dan 2 buah baris
Kaidah kebahasaan pada pantun yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut ini.
Menggunakan kalimat yang berisi saran
Menggunakan kalimat yang berisi ajakan
Menggunakan kalimat yang mengandung larangan
Menggunakan kalimat yang mengandung perintah
Struktur dalam Pantun
Struktur pada kalimat pantun ini terdiri atas 2 bagian yaitu sampiran dan isi. Bagian sampiran terdiri atas 2 baris yaitu baris pertama dengan sajak a dan baris kedua dengan sajak b.
Sedangkan, untuk bagian isi terdiri atas 2 baris yaitu baris pertama yang bersajak a dan baris kedua yang bersajak b. Sehingga, apabila digabungkan menjadi 4 baris maka sajaknya adalah a-b-a-b.
Pada bagian sampiran mempunyai kalimat yang unik untuk menarik perhatian pendengar, meskipun bagian sampiran ini tidak ada hubungannya dengan isi pantun.
Sampiran ini penting dalam berpantun, karena berperan sebagai kalimat utama agar pantun mempunyai sajak yang sama yaitu a-b-a-b.
Bagian isi ini disebut juga dengan inti dari pantun. Pastikan untuk membuat isi dan sampiran dengan sajak yang sama agar pantun tersebut lebih enak untuk dinikmati dan didengar.
Apa Fungsi dari Pantun?
Fungsi pantun bisa kamu ketahui melalui informasi berikut ini.
Dapat melatih berfikir asosiatif, dimana akan lebih berhati-hati dalam menggunakan suatu kata yang akan digunakan
Digunakan sebagai salah satu alat atau media untuk memelihara bahasa
Bisa digunakan untuk memberikan nasihat kepada orang lain tanpa menyakiti hati yang sering disebut dengan pantun nasehat
Secara sosial, pantun berperan sebagai salah satu alat untuk menyampaikan suatu pesan yang berkaitan dengan kecepatan berpikir seseorang untuk memainkan kata-kata
Sebagai sarana dan media untuk memperkenalkan dan menjaga kelestarian nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia dengan baik
Unsur-Unsur Penyusun Pantun
Terdapat 2 buah unsur-unsur pantun lengkap dengan penjelasannya, berikut informasinya.
1. Unsur Ekstrinsik
Pengertian dari unsur ekstrinsik ini adalah unsur terluar dari struktur pantun. Tidak heran jika unsur ekstrinsik tersebut dikenal dengan latar belakang terbentuknya suatu pantun.
Unsur ekstrinsik berperan penting untuk menentukan isi dari pantun. Karena, sebagai pendukung dari unsur intrinsik.
2. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang terdapat di dalam struktur pantun tersebut. Unsur intrinsik terdiri atas alur, setting, tokoh, tema, dan amanat.
Salah satu unsur intrinsik yang terdapat dan sekaligus menjadi ciri khas pada pantun yaitu rima.
Fungsi dari rima yaitu agar lebih terlihat menarik ketika dibaca dan didengar oleh orang lain bunyinya.
Apa saja Jenis-Jenis Pantun?
Terdapat berbagai jenis pantun yang menarik untuk diketahui informasinya. Berikut ini akan dibahas secara menyeluruh.
1. Menurut Bentuknya
Pantun menurut bentuknya terdiri atas pantun kilat atau karmina dan pantun berkait. Pantun karmina ini mempunyai 2 baris yaitu baris pertama berisi sampiran dan baris kedua adalah isi.
Pantun berkait ini berkaitan dengan bait yang lainnya. Kaitannya yaitu bait pertama berkaitan dengan bait kedua. Bait ketiga berkaitan dengan bait keempat dan bait seterusnya yang saling berkaitan.
2. Menurut Usianya
Menurut usianya, terdiri atas pantun orang tua, pantun orang muda, dan pantun anak-anak.
Pantun orang tua tersebut berisi mengenai nasihat, agama, budaya, adat, dan lain sebagainya. Pantun orang muda berisi tentang hubungan asmara, perkenalan, perasaan, nasib, dan rumah tangga.
Pantun anak-anak ini biasanya berisi tentang kehidupan suka dan duka ketika masa kanak-kanak. Tujuannya yaitu untuk memberikan pendidikan moral dan mengenalkan anak-anak dengan pantun.
3. Menurut Isinya
Berdasarkan isinya tersebut, dikelompokkan menjadi pantun nasehat, pantun teka-teki, pantun jenaka, dan pantun kiasan.
Pantun nasehat berisi mengenai pesan moral, nasihat, imbauan, dan anjuran untuk masyarakat. Pantun teka-teki ini berfungsi untuk mengasah kemampuan berpikir pendengarnya, sebagai hiburan, dan sarana mengakrabkan diri.
Pantun jenaka banyak digunakan sebagai sarana untuk menghibur atau memberikan sindiran secara halus namun tetap akrab dan hangat. Pantun kiasan yaitu kalimatnya berbentuk kiasan yang mengandung makna tersirat.
4. Jenis Pantun Lainnya
Ada juga jenis pantun yang lainnya antara lain pantun agama, pantun cinta, pantun peribahasa, dan pantun berkasih-kasih.
Pantun agama berfungsi untuk mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan dan mengandung prinsip serta nilai-nilai agama.
Pantun cinta dapat digunakan ketika ingin merayu dan berisi hal-hal tentang asmara, romantis, cinta, dan perasaan rindu.
Pantun pribahasa tentunya mengandung dan berisi tentang peribahasa yang mempunyai makna tertentu. Pantun berkasih-kasih ini berkaitan dengan kasih sayang, cinta, dan bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta.
Contoh Pantun Berdasarkan Jenisnya
Berikut ini adalah beberapa contoh pantun sesuai dengan jenisnya.
1. Contoh Pantun Cinta
Meskipun sungai disebrangi dan laut dikayuh
Entah kenapa terasa biasa saja
Meskipun kamu terasa jauh
Aku akan selalu cinta
2. Contoh Pantun Nasehat
Pergi traveling ke Bandung
Tidak lupa membawa saku
Jika kamu merasa bingung
Boleh jadi karena lupa membaca buku
3. Contoh Pantun Agama
Pada saat hatimu terasa lelah dan patah
Jangan pernah mudah untuk berputus asa
Pada saat iman terasa lemah
Jangan pernah melupakan Tuhan Yang Maha Esa
4. Contoh Pantun Jenaka
Pergi mandi ke kebun yang ada rawa
Apabila letih jangan lupa duduk di bawah pohon asem
Hati terasa geli saat menahan ketawa
Melihat kepala adik tersiksa dan terjepit helm
Penutup
Demikianlah pembahasan informasi yang berkaitan dengan pantun pada artikel tersebut. Semoga kamu bisa mengasah skill dalam berpantun dan mengaplikasikannya dengan baik ya!